Rabu, 10 April 2013

MEMANFAATKAN POTENSI HATI DAN PIKIRAN

Di belahan bumi ini kalau dibandingkan luas antara darat dan laut tentu saja akan lebih luas laut, karena 2/3 bumi adalah air. Tentu saja Allah menciptakan itu ada maksud untuk kehidupan manusia, ada manfaat yang sangat besar buat kehidupan manusia, cuma kelemahan kita sebagai manusia saja yang tidak mampu melihat ayat-ayat Allah potensi manfaat yang besar tersebut.

Kita dikaruniai akal untuk mengolah potensi, baik itu potensi diri ataupun potensi alam. Diri manusia dan alam semesta adalah kaya akan potensi untuk dimanfaatkan buat kemaslahatan, keharmonisan antara alam semesta dengan manusia, maka Allah mengkaruniai akal pikiran untuk mengolahnya. Lalu dimana letak akal fikiran manusia? kok akal disuruh untuk mengolah potensi alam dan diri manusia itu sendiri, Bukankah sekarang akal pikiran itu letaknya di otak manusia... sementara otak manusia kan kecil kok disuruh mengolah potensi-potensi tersebut.

Otak itu ujud fisik sedang pikiran itu ujudnya ruh.. jadi kalau sudah berbicara masalah pikiran manusia itu luasnya bahkan melebihi alam semesta ini.. maka diharapkan dengan kemampuan pikiran itu kita juga mampu mengelola alam semesta ini.

Tapi pikiran manusia tidak boleh berjalan sendiri.. tapi dia harus di kontrol atau di filter oleh yang namanya hati nurani, karena pikiran manusia itu bisa melakukan kesalahan tapi kalau hati nurani adalah selalu benar adanya... hati nurani memang diciptakan untuk kebenaran yang sejati. Sebab hati nurani itu adalah sebuah sarana manusia yang terhubung langsung dengan Allah. Maka Allah tidak bisa di lihat dengan mata tapi Allah bisa di lihat dengan hati nurani.

Hati nurani itu juga berujud ruh, Allah lah yang mengkaruniakan itu kepada manusia sebagai ujud kesempurnaan ciptaanya, kenikmatan tertinggi manusia adalah jika dia sudah berjumpa dengan Tuhanya, sudah menyatu dan kekal dalam karunia-Nya...

Kalau kita melihat kepongpong yang mau berubah menjadi kupu-kupu, kita bisa lihat seokor kupu-kupu bisa menjadi indah setelah dia meninggalkan ujud fisiknya yang jelek. Begitu juga dengan manusia untuk menuju keindahan dia juga harus melepas fisiknya yang jelek (ujud fisik manusia yang bergelimang dosa) karena Allah itu adalah puncak segala keindahan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar