Penyakit baik yang ringan atau yang berat tentu akan memberikan efek negative
bagi manusia, karena seseorang ingin selalu hidup sehat bebas dari penyakit,
tapi penyakit itu apapun baik ringan atau berat tetap datangnya dari prilaku
manusia, memang sangat ironis ya.. sementara manusia pingin hidup sehat tapi
prilaku manusia sendiri mengajak penyakit-penyakit untuk menghampiri hidup
manusia.
Kita secara sadar atau tidak sadar menghampiri penyakit-penyakit itu,
dengan perilaku atau pola makan yang tidak sehat. Prilaku manusia misal
kebiasaan hidup dengan lingkungan yang kotor. Tentu lingkungan yang kotor
banyak bakteri dan virus senang berada di lingkungan yang kotor yang efeknya
akan merugikan hidup manusia, begitu juga dengan pola makan yang tidak sehat,
misal dengan memakan makan yang berlebihan. Seperti dalam Al
Qur’an tercantum dalam surat Al A’raf ayat 31 yang artinya “ makan dan minumlah
( tetapi ) jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang suka
berlebih-lebihan.” Dan di perkuat dengan Hadits Rosulullah,’ Perut itu adalah
sumber penyakit dan berpantang(puasa) itu adalah obatnya. Kaum muslimin
adalah satu kaum yang bila telah merasa lapar barulah makan dan apabila makan
maka tidak terlalu kenyang.”
Jadi di sini Al Qur’an saja sudah member solusi bagaimana pola
makan yang sehat, seharusnya kita mempraktekan dalam kehidupan. Jadi kata kunci
agar terhindar dari berbagai penyakit adalah makanan yang halal dan memakan
secara tidak berlebihan, serta menghindari lingkungan yang kotor. Menurut saya cukup 3 hal itu saja agar kita
terhindar dari penyakit jasmani.
Lalu bagaimana dengan penyakit rohani? Yang mana efek yang di
timbulkannya akan jauh lebih parah dari pada penyakit jasmani, karena penyakit
rohani ini yang diserang bukan fisiknya tapi hatinya, nuraninya, perasaannya,
maka kalau kita sudah diserang dan kita tidak berusahanya untuk menyembuhkanya
efeknya hati, nurani, perasaan kita menjadi mati walaupun fisik kita masih
hidup.
Orang menjadi jahat, orang menjadi pembangkang, orang menjadi
pendusta, orang menjadi durhaka itulah efek karena hati nuraninya telah mati,
dia bisa menghalalkan segala cara untuk bisa meraih apa yang diinginkanya, ini
secara sosial juga akan sangat merugikan manusia.
Katakanlah: Al-qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al-qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah orang-orang yang dipanggil dari tempat jauh.
Lalu apakah penyakit rohani ini bisa disembuhkan? Allah
memberikan penyakit pasti ada obatnya. Kalau penyakit hati nurani itu obatnya sama
sekali beda dengan obat penyakit jasmani, obat penyakit hati nurani bukan
berupa tablet, bukan berupa sirup atau puyer. Karena bukan itu obatnya, lalu
apa obatnya yaitu Iman dan Amal Sholeh, petunjuk
pemakaian obat tersebut adalah Al Qur’an dan Hadits.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar